HALBAR, Majangmalut.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Halmahera Barat, Fenny Kiat, terus melangkah untuk melaksanakan satu demi satu kegiatan yang menjadi tahapan proyek perubahan ESA MOI PARIWISATA KOTA PUSAKA.
Setelah berhasil tembus dalam 5 besar implementasi jangka pendek proyek perubahan dalam PKN II Angkatan V Tahun 2022, reformer terus mengembangkan dalam implementasi jangka menengah.
“Hal ini sebagai dasar pelaksanaan dan bentuk komitmen yang telah disepakati setiap reformer saat menentukan tujuan pelaksanaan proyek perubahan tersebut.”Ungkap Fenny melalui rilis via Whatsapp, Senin (26/12/2022).
ESA MOI PARIWISATA KOTA PUSAKA, lanjut Fenny, terus dihadirkan melalui implementasi jangka menengah yaitu terintegrasinya seluruh layanan wisata Kota Pusaka dan tersedianya paket wisata tematik Kota Pusaka melalui beberapa event yaitu pada Rapat Kerja Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Tahun 2022 di Palembang tiga daerah kota pusaka (Halmahera Barat, Ternate dan Tidore Kepulauan) berkolaborasi dalam mempromosikan produk pariwisata dan ekonomi kreatif secara bersama-sama melalui pameran produk UMKM.
“Selain itu dalam karnaval budaya kolaborasi ini juga ditampilkan serta pentas seni budaya yang dikolaborasikan dalam persembahan tarian kontemporer Ino Fo Makati Nyinga,”ujarnya.
Fenny juga mengatakan, pengembangan ESA MOI PARIWISATA KOTA PUSAKA juga digaungkan pada event Sail Tidore 2022 dalam paket wisata tematik tiga kota pusaka melalui kegiatan diplomatic tour yang diikuti beberapa duta besar negara sahabat yang diarahkan menikmati potensi pariwisata dan budaya di Halmahera Barat, Ternate dan Tidore
Kepulauan.
“Selain tujuan dalam rangka implementasi jangka menengah proyek perubahan tersebut, hal ini dapat menjadi pemantik bagi masyarakat yang bergerak di usaha travel agent bisa membuat paket wisata tematik seperti ini karena telah diuji melalui diplomatic tour.”katanya.
Fenny Kiat selaku reformer mengharapkan bahwa proyek perubahan ini dapat berguna untuk masyarakat tiga kota pusaka dalam mengembangkan usaha jasa paket wisata yang tentu dapat dikolaborasikan dengan kabupaten lain ke depannya.
“Untuk itu kolaborasi pentahelix antara Akademisi, Pengusaha, Komunitas, Pemerintah dan Media harus terus ditingkatkan demi kemajuan pariwisata di Provinsi Maluku Utara,”harap Fenny.
“Selain itu ESA MOI dalam jangka panjang ini dapat dikembangkan terus hingga ke seluruh
kota kabupaten untuk menjadi instrumen promosi pariwisata di Maluku Utara.”tutup Fenny.(tim)
Reporter : Wangkep Dano
Editor : Irwan FK
Komentar