HALBAR, Majangmalut.com – Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga (Disparpora) bekerjasama dengan Dinas – Dinas Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Maluku Utara, dalam rangka menyatukan komitmen dan keselarasan percepatan Penurunan Stunting.
Kerjasama itu dimatangkan melalui Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) setelah Bupati James Uang dan Meri Uang Popala (Red-Istri Bupati James Uang) dikukuhkan sebagai Duta orang tua hebat oleh BKKBN Pusat dalam masa percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Halmahera Barat
Kadisparpora Halbar, Feni Kiat saat ditemui sejumlah wartawan diruang kerjanya, Senin (30/01/2023), menyampaikan pada November 2022 Dinas Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga dengan Dinas Kesehatan sudah menandatangani MoU tentang percepatan penurunan stunting berbasis Eco Eduwisata.
“Untuk tahun 2023, Dengan keterbatasan anggaran maka kita menggunakan konsep inovasi untuk mengebut penurunan stunting berbasis Eco Eduwisata yang berarti Pendidikan dan Alam melalui MoU dengan Dinas Kesehatan, yang telah dilakukan penandatanganan pada November lalu untuk menunjang penobatan Duta orang tua hebat terhadap pak Bupati dan Ibu Bupati,”Ungkap Feni Kiat.
Feni mengatakan, Dua hari kemarin pihaknya sudah mendatangkan instruktur dari BPS provinsi untuk memberikan penguatan terkait dengan inovasi berbasis Eco eduwisata tersebut.
“Bahkan Disparpora juga tiap-tiap bidang sudah melahirkan satu bidang satu inovasi untuk lebih memaksimalkan percepatan penurunan stunting,”katanya
Ia mengaku, Dinas pariwisata pemuda dan olahraga sudah lebih dulu melakukan penandatanganan MoU dengan Dinas kesehatan sebelum Menteri pariwisata melakukan MoU dengan Kepala BKKBN Pusat.
“Jadi Pada tanggal 15 Desember itu pak menteri pariwisata juga sudah melakukan penandatanganan mou dengan Kepala BKKBN Pusat. Tetapi kita sudah terlebih dahulu karena kita dengan dinas kesehatan pada tanggal 14 November sementara pak menteri pada 15 Desember pada saat bersamaan dengan rakornas,”ujarnya.
Dikatakan, Breakdown dari MOU percepatan penurunan stunting berbasis Eco eduwisata untuk Disparpora dalam satu bidang satu inovasi kemudian nanti disusun dalam bentuk rencana aksi dan secepatnya akan diimplementasikan.
“Kita punya tanggung jawab moral untuk mensukseskan program ini. Dan kalau program percepatan penurunan stunting ini berhasil maka akan menjadi role model di Indonesia. Sebab belum ada di Indonesia yang berbasis Eco eduwisata seperti yang kita canangkan saat ini,”ucapnya.
Feni menyebut, Ada sebanyak 6 Desa yang menjadi titik lokus dalam percepatan penurunan stunting berbasis Eco eduwisata, lima desa wisata sementara satu desa merupakan kampung KB.
“Desa wisata yaitu Tuada, Lapasi, bobanehena, Gamtala, Lako Akediri, sementara desa Marimbati merupakan kampung KB, yang menjadi sasaran percepatan penurunan stunting berbasis Eco eduwisata,”beber Feni.
Untuk action di lapangan, Sambung dia, itu akan dibikin senam yoga terhadap ibu hamil dalam masa kehamilan 7 bulan hingga 8 bulan yang dilakukan secara offline secara bergilir yakni dalam satu bulan dua kali.
“Setelah usia kandungan sudah 9 bulan baru dibikin secara online tetapi difasilitasi dengan tutorial berupa video untuk dipraktekkan di rumah masing-masing,”cetusnya.
Feni juga menambahkan, Selain dilakukan pencegahan terhadap ibu hamil melalui sen yoga dan pemeriksaan kesehatan dan timbang berat badan, Anak-anak juga diajak ke tempat-tempat wisata agar bisa lebih mengenal permainan tradisional sehingga tidak ada ketergantungan pada gadget.
“Tujuannya untuk menyelamatkan 1000 kelahiran pertama, jadi pencegahannya dilakukan saat bayi berusia 7 bulan sampai usia 2 tahun yang diintervensi langsung oleh dinas kesehatan,”pungkas Kadisparpora Halbar.(kep)
Reporter : Wangkep Dano
Editor : Irwan FK
Komentar