oleh

Sejumlah Proyek di Halbar Menggunakan Dana PEN Dapat Adendum 50 Hari

HALBAR, Majangmalut.com – Sejumlah paket pekerjaan proyek yang menggunakan Anggaran pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dibawa Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, diberikan perpanjangan waktu/Adendum.

Sebanyak 7 Paket pekerjaan proyek yang diadendum diantaranya, Jalan Goin – Kedi, Kedi – Jangailulu, Jailolo Selatan, Tacim – Tabaol, JCC, Lapangan Sasadu dan pembebasan lokasi FTJ.

Kadis PUPR Halbar Abubakar A. Rajak, saat di temui Majangmalut.com, Jumat (20/01/2023) diruang kerjanya mengatakan, waktu adendum itu berdasarkan regulasi Perpres 50 hari dan PMK 90 hari.

“Waktu adendum itu mulai dari desember karena kita ambil dari masa kontrak induk selesai, kalau mengikuti aturan dari Perpres itu 50 hari sementara PMK 90 hari, dan dipastikan semua akan selesai sebelum berakhir masa perpanjangan 50 hari,”ungkap Abubakar.

Mantan Kadis PU-PR Kabupaten Pulau Morotai itu menjelaskan bahwa, keterlambatan kerja hingga diberikan adendum itu ada beberapa alasan salah satunya seperti cuaca hujan yang ekstrim.

“Apa lagi seperti di akhir tahun 2022 kemarin kita semua tau kalau cuaca sangat ekstrim makanya pekerjaan terhambat, jadi menambah waktu itu harus ada data dari BMKG yang disampaikan oleh pihak rekanan.”ucapnya.

“Seperti Goin – Kedi, karena curah hujan yang tinggi, kemudian material yang diambil itu di Ngawet yang jaraknya cukup jauh. Tetapi dengan komposisi pekerjaan sekarang kemungkin bisa di hotmix pada pertengahan Fabruari,”tamba Abubakar.

Mantan Kepala Dinas PU-PR tiga Kabupaten itu juga mencontohkan, misalnya masa kontrak itu 240 hari, ternyata dalam masa kontrak itu curah hujannya 3 bulan maka kita akan berikan kesempatan untuk diselesaikan, dan adendum yang ditetapkan sekarang ini 50 hari jadi masa perpanjang itu sampai di 15 fabruari, sementara adendum yang ditetapkan hanya 1 kali.

“Tetapi ada pertimbangan – pertimbangan tertentu yang juga dicantumkan pada regulasi, salah satunya adalah curah hujan ekstrim dan itu juga dilampirkan dengan hasil BMKG,”pungkasnya.

Aka sapaan akrab Kadis PU-PR ini juga menyampaikan, walaupun demikian, hotmix itu tidak dilakakun dan akan continu, ia juga sampaikan bahwa pekerjaan continu juga dipilih titik – titik yang rawan agar tidak mengganggu hotmix secara keseluruhan.

“Karena kemarin kita sudah mencoba untuk pengaspalan di Kedi 2 sampai 3 hari dan jalannya rusak lagi, ini karena mobil muatan matrerial itu beratnya 15 ton hingga lebih dari itu sehingga jalan mudah rusak karena masih baru. Sekarang kita mencoba bangun dengan skema – skama khusus agar jalan tidak rusak,”akuhnya.(kep)

 

 

 

 

Reporter : Wangkep Dano
Editor      : Irwan FK

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru