HALBAR, Majangmalut.com — Kecewa dengan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Hamahera Barat (Halbar), Maluku Utara, yang tidak melayani tuntutan Aksi, massa aksi yang mengatasnamakan Front Masyarakat Peduli Kabupaten Halmahera Barat (FMP Kab. Halbar) terobos masuk ke dalam Kantor Bupati tepatnya didepan ruangan Bupati dan wakil bupati.
Massa Aksi datang kurang lebih 20 orang dengan atribut lengkap yakni, Sound sistem dengan mobil pickup bendera merah putih, megafon dan juga puluhan ban bekas truck untuk di bakar di depan Kantor bupati Halbar.

Massa aksi juga membakar puluhan ban bekas mobil truck hingga Asap kebal masuk dalam Kantor Bupati hingga mengganggu aktivitas dalam Kantor.

Dari selebaran yang dinagikan terlihat ada kurang lebih 10 poin tuntutan diantaranya yaitu, 1. Usut tuntas dugaan korupsi dana PEN 208.500 miliyar, 2. Kembalikan RS Pratama ke Kecamatan Loloda, 3. Tamgkap dan adili pelaku mafia minyak tanah, 4. Evaluasi 15 program JUJUR, 5. Tolak PT. Geodipa, 6. Boikot Pilkada Halbar, 7. Copot Kapolres dan Kejari Halbar, 8. Tolak APBD Perubahan, 9. Segera tangkap dan adili Bupati Halbar, dan 10. Kejaksaan dan Polres segera periksa bantuan Hiba Gereja di Desa Togola yang diduga melibatkan Bupati Halbar.
Didalam selebaran tersebut tertulis, ada dugaan mafia minyak tanah bersubsidi di Halbar yang sampai saat ini tidak mampu diungkap oleh Kapolres Halmahera Barat, untuk itu kami berharap kepada Polda Malut dan Mabes Polri agar segera mengevaluasi Kapolres Halmahera Barat yang dinilai gagal dalam memberantas mafia minyak tanah hingga Korupsi.
Dan juga segera tangkap dan adili Bupati dan Wakil Bupati Halbar atas dugaan tindak pidana korupsi sekaligus evaluasi 15 program JUJUR. Adapun temuan BPK laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah kabupaten Halmahera Barat tahun 2022 dengan nomor : 16.A/LHP/XIX.TER/05/2023, Tanggal 14 Mei 2023 dan nomor LHP : 16.B/LHP/XIX.TER/05/2023, Tanggal 14 Mei 2023.
Koordinator Kasi Sahrir Jamsin, saat menyampaikan orasinya, ia mengatakan pemerintah James Uang dan Djufri Muhamad telah gagal dalam mengatur pemerintahan, sehingga menurut Sahrir, James dan Djufri tidak pantas lagi untuk dipilih kembali menjadi Bupati dan Wakil Bupati Halbar.
“Buktinya hari ini tidak ada salah satu dari mereka berdua, Bupati dan Wakil bupati atau yang diwakilkan tidak hadir dalam tatap muka kepada kami sabagai perwakilan masyarakat yang datang di depan kantor bupati guna untuk menyampaikan aspirasi, menurut saya Bupati James Uang dan Wakil bupati Djufri Muhamad ini “Ba*ci” Takut dengan demontrasi,”Ungkap Sahrir dalam orasinya, Senin (09/9/2024).
Sementara salasatu massa aksi Rianty Karapeo, saat diwawancarai media Majangmalut.com, ia bilang tuntutan massa aksih hari ini adalah murni dari hasil kajian mereka yang mewakili masyarakat Halbar yang selama ini selalu mengeluh dalam poin-poin yang telah dicantumkan dalam selebaran tersebut.
“Kami tidak diatur oleh siapapun, kami datang mewakili suara rakyat halmahera barat yang selalu keluh kesah terkait dengan kepimpinannya Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad yang menurut kami juga sangat buruk, sehingga hari ini kami turun untuk menyampaikan aspirasi kami, jadi tidak ada yang mengatur – atur aksi kami hari ini,”tegas Rianty.
Ia juga mengatakan sangan disayangkan denagn sikap Bupati, Wakil Bupati maupun sekda yang tidak hadir dalam pemyampaian aksi hari ini, padahal menurut Rianty bahwa, hari ini adalah hari senin seharusnya Bupati dan Wakil bupati harus ada di kantor, ini yang datang hanya seorang Pj. Sekda namun datang lewat depan dan pulang lewat pintu belakang.
“Jadi seorang pimpinan harus berani mengambil resiko, jangan datang lalu lihat ada aksi dan kabur lewat belakang, pimpinan apa macam begitu,”ujarnya dengan nada kesal.
Sementara dari amatan media ini, massa aksi yang dipimpin Sahrir Jasmin telah menerobos masuk ke dalam kantor bupati hingga ke depan ruangan Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah, namun massa aksi dapat dibubarkan/dikeluarkan oleh aparat keamanan Kepolisian dan Satpol PP.(red)
Reporter : Iwan Dano
Editor : Redaksi MM