MajangMalut, — Dugaan adanya skanerio penolakan saat Audit khusus atau Pemeriksaan pengelolaan Dana Desa (DD) hari kedua Desa Saketa, Senin (22/09/2025). Tentunya ini Merupakan hal yang tak sesuai dengan kesepakan bersama di hari pertama, di mana dalam kesepakatan tersebut tidak melakukan gerakan apapun saat audit di mulai hingga selesai.
Dari pantauan media ini, puluhan massa yang mengatas namakan masyarakat Desa Saketa tiba-tiba mendatangi kantor desa dengan menggunakan mobil R 300 saat audit hari kedua berlangsung dengan cara memutar lagu dan menyuarakan kades harus turun dari jabatan.
Sementara pihak tim audit khusus inspektorat menyampaikan semuanya harus melalui tahapan dan komitmen bersama sehingga dapat menghasilkan temuan atau tidak.
Anehnya saat inspektorat melaksanakan pemeriksaan terhadap Kepala Desa, justru di tolak dengan alasan inspektorat diduga masuk angin. Ini tentunya sengaja di isukan dengan cara itu sehingga kantor desa di palang dan bentuk pelayanan terhadap publik mandet dengan tujuan menjatuhkan kades M. Ijul Kiat. ini tentunya sudah membuat kegaduhan di tengah masyarakat dan menghalangi kinerja inspektorat saat melakukan Audit Khusus.
Menaggapai aksi tersebut, Rusli selaku masyarakat Desa Saketa, menyayangkan sikap yang di lakukan sejumlah pendemo tanpa arah yang jelas. “Sudah minta inspektorat Audit dan sudah di lakukan tapi masih ribut bahkan suruh tim inspektorat meninggalkan kantor desa.”Ungkapnya.
Menurutnya, tuntutan pendemo yang mempertanyakan sejumlah item kegiatan bila tidak puas dengan penjelasan Kepala Desa seharusnya menunggu hasil audit inspektorat.
“Bukan melakukan penekanan dan mengusir inspektorat, kan aneh. bagaimana mau dapat hasil audit kalau selalu melakukan profokasi dan kesannya penekanan.”ujarnya.
Terpisah, M. Idjul Kiat selaku kepala desa sudah menjawab secara terbuka atas tuntutan pendemo diantaranya, Profil Desa Senilai Rp. 50 juta, Pihaknya melalui APDESI telah rapat bersama dengan salah satu perusahan pembuatan profil dengan bajet Rp. 50 juta yang di masukkan ke dalam APBDes, namun di anggap terlalu mahal sehingga di anggarkan di APBDes perubahan senilai Rp. 20 Juta, selanjutnya menunggu hasil rakor yang di tunjuk salah satu Dinas untuk pembentukan tim pembuatan profil setiap Desa, rumah Singga untuk keperluan masyarakat saat ada kepentingan di Kabupaten, Motor dinas desa, BUMDES dan aitem lainnya.
M. Idjul berharap kepada seluruh masyarakat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang akan memecah belah kekeluargaan dan perhambat pelayanan terhadap masyarakat. Kata ijul M. Kiat, walaupun kantor di palang akan tetapi pelayanan masyarakat tetap berjalan seperti biasa.karena tujuan dari pemerintah adalah melayani masyarakat.
.
Sementara, pihak keamanan perlu lebih seriusi lagi sehingga kesannya tidak ada cipta kondisi dan memberikan ruang bagi pendemo. Ini tentunya peran keamanan harus benar-benar memperhatikan dan seriusi sehingga tidak ada pengrusakan milik aset desa seperti kebun PKK.
Kapolsek Gane Barat saat di konfirmasi media ini, terkait keluhan masyarakat harus adanya pengamanan dari pihak Polsek saat aksi yang tak maksimal. “Saat demo itu, kami lagi ada giat di polres.”singkat Kapolsek. (Red)
Penulis : Yudi | Editor : Redaksi MM